Sunday 8 March 2015

Mengapa Wanita Banyak Bicara? (Seri Memahami Wanita Part I)


bagaimana caranya memahami wanita
Ilustration source: www.tumblr.com


Mengapa wanita suka menangis untuk mendapatkan keinginannya?
Mengapa wanita berkeras untuk terus membicarakan suatu pokok masalah tertentu sampai mati-matian?
Mengapa wanita cerewet?
Mengapa wanita tidak lebih sering berinisiatif dalam urusan seks?

Artikel berseri kali ini merupakan Rangkuman dari Buku yang berjudul: Why Women Cry (Penulis : Barbara dan Allan), Yang mengupas pertanyaan-pertanyaan besar “yang perlu diketahui” yang selama ini selalu mengganggu pikiran para pria ketika mereka bangun seorang diri pada pagi hari atau ketika pasangan wanitanya sudah tidak mau lagi mengajaknya bicara. Dengan bantuan sains, kini dapat diterangkan mengapa wanita banyak berbicara, sering’berputar-putar’, ingin tahu sampai mendetail tentang setiap orang yang ada di sekelilingnya dan jarang mengambil inisiatif dalam urusan seks.


MEMAHAMI BAHASA WANITA
Seorang wanita mencemaskan tentang masa depannya hingga dia memperoleh seorang suami. Seorang pria tidak pernah mencemaskan tentang masa depannya hingga dia memperoleh seorang istri. Kaum wanita pun saat ini juga mengalami dilema. Feminisme pada awalnya adalah sebuah cara untuk menyampaikan adanya ketidaksetaraan antara pria dan wanita dan ia menjanjikan kebebasan kepada kaum wanita dari rantai yang selama ini mengikat mereka di dapur, sumur dan kasur. Pada hari ini, sekitar 50% kaum wanita di dunia Barat bekerja—baik mereka pernah menginginkannya ataupun tidak. Di Inggris, satu diantara lima keluarga kepala rumah tangganya adalah seorang wanita lajang, sedangkan satu di antara lima puluh keluarga oleh seorang pria lajang. Wanita-wanita tersebut kini diharapkan berperan sebagai ibu,ayah, dan pemberi nafkah. Kini kaum wanita mulai terserang sariawan,bisulan, serangan jantung dan menderita penyakit-penyakit yang berhubungan dengan stress, sebagaimana halnya biasa dialami oleh kaum pria.

Hingga tahun 2000, diperkirakan 25% dari semua wanita di dunia Barat akan melajang secara permanen. Ini adalah sebuah situasi yang tidak alami dan sepenuhnya bertentangan dengan dorongan-dorongan dasar manusia dan biologis kita. Kaum wanita kini terbebani banyak pekerjaan, sering marah-marah dan makin sendirian. Kaum pria merasa bahwa kaum wanita ingin agar mereka berpikir dan bersikap seperti wanita juga. Kita semua telah menjadi bingung. Buku ini memberikan peta yang akan membantu Anda menembus kesimpang-siuran hubungan yang telah berkembang, dan memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi titik tolak yang palsu, tikungan-tikungan yang sulit, dan jalan buntu. Kaum wanita berkembang untuk mengandung anak dan menjadi penjaga sarang dan, hasilnya, otak wanita telah terprogram untuk mengasuh, memberi makan, mencintai dan merawat orang lain dalam hidup mereka.

Wanita menulis sebagian besar buku tentang hubungan antarmanusia, dan lebih dari 80% pembelinya adalah wanita. Kebanyakan buku-buku ini cenderung memfokuskan pada kaum pria, apa kesalahan yang mereka kerjakan dan bagaimana caranya Anda dapat memperbaikinya. Kebanyakan penasihat masalah hubungan dan ahli terapi juga wanita. Bagi seorang pengamat yang netral, hal ini dapat memberikan kesan bahwa kaum wanita lebih perhatian tentang masalah menjalin hubungan daripada kaum pria. Dalam banyak hal, ini memang benar. Konsep untuk fokus pada sebuah hubungan bukanlah suatu bagian alami dari kejiwaan, pemikiran,atau skala prioritas kaum pria. Konsekuensinya, kaum pria tidak berusaha dengan sungguh-sungguh dalam masalah menjalin hubungan atau bagi mereka mudah saja mengakhirinya, karena mereka berpendapat bahwa cara kaum wanita dalam berpikir dan bertindak terlalu ruwet. Kadang-kadang tampak semuanya terlalu sulit dan lebih mudah untuk mengakhirinya lebih dini daripada dianggap gagal.

Namun sesungguhnya pria pun menginginkan adanya hubungan yang baik, sehat, dan memuaskan sebagaimana halnya kebanyakan wanita. Mereka sekadar berasumsi bahwa pada suatu hari nanti akan hadir sebuah hubungan yang sempurna, tanpa diperlukan adanya studi pendahuluan atau persiapan. Kaum wanita secara rutin melakukan kesalahan dengan berasumsi bahwasanya karena seorang pria mencintainya, maka si pria juga harus memahaminya. Namun biasanya tidaklah demikian keadaannya. Kita menyebut satu sama lain sebagai “lawan jenis” karena memang untuk suatu alasan yang tepat—kita memang berlawanan. Seorang wanita hanya perlu mengetahui seorang pria saja untuk memahami seluruh pria; sedangkan pria mungkin tahu semua wanita dan tidak memahami satu pun dari mereka.—HELEN ROWLAND.

Kita adalah satu-satunya spesies yang memiliki masalah berkelanjutan dengan ritual perkawinan, pacaran, dan menjalin hubungan — sementara spesies-spesies lainnya berjalan dengan baik dan beres-beres saja. Bahkan laba-laba Black Widow dan belalang sembah sang predator dan kanibal, yang membunuh pasangan kawinnya begitu mereka selesai kawin, tahu aturan dari permainan kawin dan menaatinya dengan ketat.

Ambillah contoh gurita, misalnya. Ia adalah seekor hewan sederhana yang berotak kecil. Namun gurita tidak pernah cekcok tentang masalah perbedaan jantan dan betina, seks, atau yang mengarah ke sana. Sang betina merasa birahi pada suatu waktu tertentu dan gurita-gurita jantan pun menghampirinya sambil melambai-lambaikan sulur-sulur mereka; sang betina memilih salah satu yang memiliki sulur-sulur yang paling disukainya dan memberinya lampu hijau. Dia tidak pernah menuduh pejantannya tidak pernah memberikan perhatian yang cukup kepada dirinya, dan pejantannya pun tidak pernah khawatir apakah sibetina juga bisa menikmatinya sebagaimana yang dirasakannya. Tidak ada campur tangan dari pihak mertua dalam memberikan nasihat. Dan gurita betina tidak khawatir apakah dia kelihatan gendut, dan dia tidak pernah mengidam-idamkan pasangan kawin dengan sulur yang “lambat.”

Namun manusia memiliki kerumitan yang tiada habisnya. Kaum wanita mengatakan mereka ingin pria yang peka, TAPI mereka tidak pernah menginginkan pria yang terlalu peka. Kaum pria tahu sedikit saja tentang perbedaan yang halus ini. Kaum pria tidak menyadari bahwa mereka perlu bersikap peka terhadap perasaan seorang wanita, namun keras dan jantan dalam hal lainnya. Melakukan pemetaan untuk dapat melalui kesimpangsiuran ini adalah salah satu keahlian yang dapat dipelajari. Tuliskan kata-kata “relationship (hubungan)” dan “sex” di browser Internet dan Anda saat ini akan mendapatkan sekitar 36.714 referensi dalam bahasa Inggris saja untuk membantu Anda memperbaiki keadaan.

Bagi semua binatang lainnya, menjalin hubungan adalah sebuah prosedur yang cukup berjalan secara langsung saja didorong oleh kebutuhan untuk bertahan hidup masing-masing spesies. Mereka tidak memikirkannya— mereka langsung melakukannya saja. Akan tetapi, kita telah berkembang hingga pada suatu titik di mana kini kita perlu tahu bagaimana cara terbaik untuk dapat bergaul dengan baik dengan lawan jenis untuk mendapatkan peluang dalam menjalani kehidupan yang berbahagia, menikmati kesenangan, kegembiraan, dan pengayaan yang dihasilkan dari suatu hubungan yang baik secara adil.

Kata orang, sungguh menyenangkan sekali menjadi wanita karena Anda dapat berbicara dengan lawan jenis tanpa harus membayangkannya dalam keadaan telanjang, taksi berhenti untuk Anda dan Anda dapat menakut-nakuti para bos laki-laki dengan adanya gangguan ginekologis misterius. Anda tidak kelihatan seperti seekor katak di atas sebuah blender tatkala sedang menari dan berdansa.

Jika Anda adalah seorang pria, ini adalah salah satu poin terpenting yang akan Anda baca. Sangat mungkin Anda akan skeptis tentang beberapa hal yang akan Anda baca sebentar lagi, maka kami sarankan agar Anda melakukan konfirmasi setiap poin berikut ini dengan siapa saja wanita yang dekat dengan Anda pada saat ini. Selama satu dasawarsa, kami telah mengumpulkan dan mencatat berbagai tanggapan untuk meneliti tentang bagaimana cara pria dan wanita berkomunikasi, dan kami telah menarik gambaran dari ilmu perilaku manusia untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan keduanya.Yang terpenting, kami telah mengembangkan strategi untuk menghadapi perbedaan-perbedaan ini. Kami telah meneliti para pria dari beragam bangsa dan ras. Hasilnya,untuk pertama kalinya kami mampu mengungkapkan alasan logis yang membuat penasaran di balik lima hal yang paling banyak ditanyakan oleh para pria ini tentang bagaimana cara wanita berkomunikasi. Rahasia-rahasia ini merupakan sumber, baik untuk dijadikan bahan hiburan maupun kebingungan bagi hampir semua pria, namun bagi mereka yang memperoleh pengetahuan dari pertanyaan-pertanyaan itu, sebuah tingkat hubungan yang baru dengan lawan jenis dapat dicapai.


Pada Artikel ini kita akan berfokus pada:

Mengapa wanita banyak bicara?
Kemampuan wanita yang sangat besar dalam hal berbicara adalah salah satu konsep yang paling sulit untuk dimengerti oleh hampir semua pria. Pada zaman dahulu para wanita berkembang di dalam sebuah situasihidup berkelompok dengan para wanita lainnya dan anak-anak yang semuanya berada di dekat gua. Kemampuan untuk mengikat dan membina hubungan dekat adalah hal tertinggi demi kepentingan bertahan hidup para wanita. Para pria berkembang secara diam-diam dalam keadaan duduk di sebuah bukit, sambil mencari target yang sedang bergerak. Tatkala para wanita sibuk melakukan kegiatan apa saja secara bersama-sama, mereka akan terus-menerus berbicara sebagai sarana untuk membangun ikatan. Ketika para pria sedang berburu atau mencari ikan, tak seorang pun yang bicara karena takut mangsa mereka akan terkejut. Tatkala seorang pria modern pergi memancing atau berburu dia masih tetap tidak banyak bicara. Tatkala wanita modern pergi berkumpul (belanja) mereka masih tetap bicara terus-menerus. Wanita tidak membutuhkan adanya suatu alasan untuk melakukan percakapan dan tidak membutuhkan tujuan akhir. Mereka bercakap-cakap untuk membina sebuah hubungan satu sama lain. Institute of Psychiatry,London, 2001.

Dalam ilustrasi hasil pemindaian otak MRI pria dan wanita dalam percakapan satu sama lain, dalam wilayah-wilayah yang gelap adalah bagian-bagian yang aktif di dalam otak. Hasil pemindaian otak ini memperlihatkan bagaimana otak seorang wanita memiliki kemampuan yang tinggi dalam menggunakan fungsi-fungsi bicara dan bahasa. Otak seorang wanita dengan mudahnya dapat menghasilkan 6.000–8.000 kata yang dapat diucapkan dalam sehari. Bandingkan perbedaannya dengan hasil maksimal seorang pria yang sehari hanya 2.000–4.000 kata. Anda dapat melihat mengapa kapasitas bicara wanita mengakibatkan begitu banyak masalah bagi para pasangan. Seorang pria pekerja dapat kehabisan kata-katanya pada sore hari lalu sampai di rumah untuk menjumpai seorang wanita yang bisa saja masih memiliki persediaan 4.000–5.000 kata yang siap diluncurkan! Dua orang wanita dapat menghabiskan waktu mereka sepanjang hari bersama-sama dan kemudian dengan mudahnya masih bisa bercakap-cakap lagi selama satu jam di telpon setelah mereka berada di rumahnya masing-masing.

Tanggapan seorang pria atas hal ini,“Mengapa tidak kaukatakan saja semuanya kepada dia sewaktu bertemu dengannya tadi?” Dengan memiliki otak yang lemah dalam hal kemahiran berbicara dan bahasa memberikan penjelasan mengapa terdapat masalah-masalah tertentu dalam hal kemampuan berbicara: pria melebihi jumlah wanita. sekitar tiga hingga empat kali dalam hal cedal/selip lidah, dan sepuluh kalidalam hal dyslexia (kesulitan membaca dan menulis karena tak mampumembedakan bentuk huruf, penj.) yang parah. “Kuharap tadi aku tidak bicara terlalu banyak!” Otak pria memiliki konfigurasi untuk memecahkan masalah dan untuk terus-menerus mendatangkan solusi. Para pria menggunakan kemampuan bicara dan bahasa yang dimilikinya untuk mengomunikasikanfakta-fakta dan data. Hampir semua pria “hanya akan bicara bila perlu,”yaitu, ketika mereka menyampaikan fakta-fakta, data atau solusi. Hal ini menciptakan problem yang serius tatkala sedang berkomunikasi dengan wanita karena “bicaranya” wanita sama sekali berbeda.

Bagi wanita “bicara” digunakan sebagai sebuah bentuk penghargaan dan untuk menjalin ikatan dengan orang lain. Contoh sederhananya, bila dia menyukai atau mencintai Anda, bila dia setuju atas apa yang sedang Anda katakan atau ingin agar Anda merasa diterima dan penting, dia akan bicara kepada Anda; bila dia tidak menyukai Anda, dia tidak akan bicara.

Otak pria berorientasi pada solusi. Otak wanita berorientasi pada proses. Seorang pria hanya akan bicara dengan seorang pria lainnya tentang masalah-masalah pribadi bila dia merasa pria lain tadi memiliki solusi. Sementara, pria yang ditanyai akan merasa terhormat dengan dimintai pendapatnya dan akan menawarkan solusi-solusi. Akan tetapi, tatkala seorang wanita bicara, dia terutama melakukan hal itu untuk menjalin ikatan dengan orang lain dan solusi tidaklah diperlukan. Sayangnya, seorang pria berpikir bahwa seorang wanita sedang mendiskusikan masalah-masalahnya karena dia sendiri tidak tahu bagaimana cara mengatasinya, maka si pria pun terus-menerus menginterupsi dengan berbagai solusi.

Tidaklah mengherankan bila seorang wanita akan mengklaim bahwa seorang pria terus-menerus memotong pembicaraannya dan tidak membiarkannya bisa mengungkapkan pandangannya sendiri. Dari sudut pandang wanita, berbagai solusi yang terus-menerus ditawarkan oleh pria memperjelas bahwa si pria selalu ingin benar sendiri dan bahwa si wanita selalu salah. Ketika seorang wanita, di sisi lain, berbagi emosi atau masalahnya dengan seseorang, dia sedang memperlihatkan bahwa dia mempercayai orang itu karena rahasia-rahasia yang sedang diberitahukannya. Tatkala seorang wanita sedang berbagi rahasia pribadinya dengan Anda, dia bukannya sedang mengeluh—itu artinya dia mempercayai Anda. Demikian juga sebaliknya—bila dia tidak suka atau tidak cinta kepada orang itu, tidak setuju dengan apa yang sedang dikatakan, atau dia ingin menghukum orang tersebut, dia akan berhenti bicara. Kebisuan digunakan sebagai sebuah bentuk hukuman dan adalah sebuah taktik yang efektif manakala diterapkan terhadap wanita lain. Taktik ini tidak berlaku pada pria—pria merasa adanya tambahan “kedamaian dan keheningan” adalah sebuah bonus. Maka bila seorang wanita mengancam, “Aku tak akan pernah bicara denganmu lagi!” maka hal itu harus dipandang serius—bukan secara harafiah. Wanita menggunakan kebisuan untuk menghukum pria. Namun pria menyukai keheningan. Bila seorang wanita ingin menghukum seorang pria, cara terbaik adalah dengan bicara nonstop kepadanya dan terus mengubah-ubah pokok pembicaraan.


Solusi Bagi Pria
Pahamilah bahwa maksud utama dari “bicaranya” seorang wanita adalah semata-mata untuk bicara. Tujuannya adalah untuk merasa lebih baik dengan membicarakan hari yang dialaminya dan menjalin ikatan dengan diri Anda—tidak diperlukan adanya solusi. Yang perlu Anda lakukan hanya mendengarkan dan memberikan semangat kepadanya. Isi dari pembicaraan seorang pria tidaklah penting, partisipasinyalah yang dihitung.

Solusi Bagi Wanita
Tetapkan waktu dengan seorang pria tatkala Anda ingin bicara dan beritahu dia bahwa Anda hanya ingin agar dia mendengarkan tanpa menawarkan solusi. Jangan mengancam pria dengan kebisuan dan kemudian merasa kesal karena dia tidak peduli bahwa Anda tidak mengajaknya bicara. Dia menikmati saat yang tenang ini karena dia bisa santai. Bila Anda punya uneg-uneg dengannya, langsung saja sampaikan.


Like/Share bila bermanfaat
Best Regards
Lofe

No comments:

Post a Comment