Sore ini aku ingin berbicara
tentang kegagalan. Tapi sebelumnya aku ingin kamu membuat segelas kopi, karena
tulisan kali ini mungkin merupakan salah satu tulisan TERPENTING
bahkan lebih penting dari tulisan yang berjudul : 40 Pertanyaan Kuiz Yang Akan Membuatnya Jatuh Cinta Kepadamu, yang
akan aku upload di masa depan. Jadi jangan kemana-mana, follow kami di Blog, Twitter maupun di Facebook.
Aku ingat dulu ketika memulai
perjalanan sebagai “pendekar cinta”, seringkali aku tersandung dan jatuh. Tapi
hey…itulah intinya: BELAJAR. Aku akan menunjukkan kepadamu bahwa kegagalan itu
diperlukan untuk sebuah kemajuan.
Dulu , Aku dan Albert temanku sering
dijuluki “dewa asmara”, ketika berurusan
dengan wanita. Jangan menatapku seperti itu, aku hanya tidak ingin merasa Kesepian. dan itu bukan sesuatu yang salah.
Anyway...Aku tidak merasa bangga bahkan aku merasa konyol. Pertanyaan-pertanyaan
seperti:
- - Bagaimana caranya supaya aku tidak lagi ditolak
wanita selamanya?
- - Apakah kalian pernah ngga dapet nomer telepon
nya?
Adalah pertanyaan yang bisa
dikatakan cukup sering aku temui. Tapi saat ini aku akan mengklarifikasikannya kepada
Kamu, bahwa kebalikan dari pendapat itu, kami TIDAK SELALU berhasil untuk
kenalan, atau mendapatkan nomer telepon, atau kencan dengan para gadis.
Tapi satu hal yang Kami lakukan
adalah:
Kami membuat suatu kebiasaan
terus-menerus yang menjadikan kami sukses dengan wanita. Tidak perduli sehebat
apapun kamu, ingat ini: “Kamu tidak akan selalu mendapatkan nomer telepon-nya,
atau berkencan dengannya, disitulah keadilan Tuhan kawan, tidak semua wanita
suka dengan aktor Hollywood seperti Brad Pitt, atau Tom Cruise. Mungkin ada wanita
yang lebih memilih Tukul Arwana dibanding dua aktor yang terkenal karena
kegantengannya itu.
Aku hanya tidak ingin kamu termenung
sendirian dan menunggu saatnya dimana kamu tidak akan lagi mengalami “Penolakan
dari wanita”. Karena saat seperti itu tidak akan terjadi jika kamu tidak
melakukan sesuatu kawan. aku tahu karena aku pernah disana.
Mungkin kegagalanku lebih banyak
daripada keberhasilanku, tapi…it’s okey karena aku hidup dengan satu motto:
“Kegagalan yang aku alami, hanya akan membawaku kepada kesuksesan”.
Aku mau menceritakan kisah ketika dulu
melakukan salah satu Pedekate rutin, aku mengalami hari yang berat, hampir tidak
tidur selama dua hari. Aku benar-benar stress dan hari itu aku mengalami hari
dimana aku berada dalam “mode anti-sosial” dan bahkan tidak ingin bertemu
dengan seekor cicak-pun.
Kembali ke proses pedekate tadi,
aku tahu bahwa aku akan mengalami sesuatu yang aku sebut “Sialan”, (baca: Sindrom SKS
), tapi walaupun begitu aku tetap melakukannya, karena aku percaya penuh pada
proses. Aku percaya bahwa selama aku tetap melakukan “action”, pada akhirnya
aku akan melihat kesuksesan.
Aku ingin kamu mengulang kalimat
ini:
UNTUK MELIHAT SUKSES, KAMU HARUS MERASAKAN GAGAL”, hal itu bukanlah
sesuatu yang buruk….itu hanya KEHIDUPAN.
Setelah men-charge pikiranku
dengan paradikma seperti itu, lalu aku mulai melangkah dan menyapa “Hai” kepada
seorang gadis yang duduk sendirian di Starbuck. Tapi lucunya otakku benar-benar
Blank, kosong dan tidak tahu apa yang
harus kukatakan. Aku benar-benar tidak tahu apa langkah selanjutnya. Jadi kemudian
aku melanjutkan dengan kalimat terbata-bata dan berkata: “mmmm…aku pikir kamu
manis…dan aku ingin kenalan”…
WTF!!! Setelah mengucapkan kalimat pembuka seperti
itu, aku memaki diriku sendiri. That is the worst opener I’ve ever said in my
life”…Pria yang pernah memberanikan diri untuk kenalan dengan wanita pasti pernah merasakan perasaan dimana kamu ingin membenamkan kepala kedalam pasir, saking malunya.
Anyway anehnya dia menanggapi dengan ramah dan menyodorkan tangan, dan singkat kata kamipun berkenalan.
Anyway anehnya dia menanggapi dengan ramah dan menyodorkan tangan, dan singkat kata kamipun berkenalan.
Guys, keep this in mind bahwa
seburuk apapun metode pendekatan yang kamu lakukan, selama kamu melakukannya
dengan SOPAN, dan berpenampilan rapi, wanita akan menghargainya dan menyambut
itikad baikmu itu.
Kamu tidak perlu memiliki jurus
pedekate yang sempurna, atau sorot mata laser seperti Superman, tapi cukup
hanya dengan mengambil langkah dan melakukan sesuatu - menurutku itu sudah
cukup.
Bagiku Action adalah langkah
terpenting. Lihatlah gambar ini:
Ketika kamu melangkah dan
melakukan sesuatu (ACTION), kamu pasti akan membentur dengan suatu masalah
(PROBLEMS), contoh: Apa yang harus kukatakan kepada gadis itu? Apa yang harus
kulakukan setelah mendapatkan nomer teleponnya? Bagaimana aku meng-sms nya? dan seterusnya.
Setelah kamu menemukan apa yang harus kamu katakan dan lakukan, maka itu berarti kamu menemukan jawaban (SOLUTION). Yang perlu kamu
lakukan selanjutnya adalah tinggal mendorong dirimu kembali untuk melakukan Action.
Begitu juga dengan Pedekate, dan begitulah kehidupan kawan.
Inilah sedikit kisah dan latarbelakang
bagaimana aku bertekad untuk membuat bagi diriku suatu Proyek, yang
kunamakan Proyek Action. Dan Setelah aku bertemu dengan gadis impianku dan
menikahinya, "Proyek action romansa" ini tidak berakhir begitu saja. Dia hanya ber-metamorfosis kepada level yang berbeda; "Proyek Action Family".
Topik ini aku tuliskan untuk
memperlengkapi, dan mengisi kamu dengan kekuatan yang kamu perlukan supaya kamu
dapat melakukan sesuatu, daripada sekedar merenung sendirian dan merasa
KESEPIAN.
Terakhir aku ingin mengajakmu
mengingat kembali di waktu kamu tidak melakukan sesuatu dengan membuat sejuta
alasan-alasan untuk tidak menyapa sang bidadari. Tanyakanlah hal ini kepada
dirimu sendiri: “Bukankah kemungkinan 0,00001 % lebih baik daripada tidak
berbuat samasekali?”
Jadi lain kali kamu merasakan
seperti ada kupu-kupu beterbangan didalam perutmu ketika hendak menyapanya, aku
ingin kamu mengatakan “F*ck it!” dan kemudian doronglah dirimu sendiri serta bicaralah kepadanya, bahkan jika kamu
tidak memiliki sesuatu yang bagus untuk dikatakan, pergi dan lakukan saja.
Guys, berani menerima tantangan?
Buatlah Project Action-mu sendiri…
Kirim testimony dari project Actionmu
sendiri di kolom komentar dibawah tulisan, aku menunggu kabar baik darimu.
Lofe
No comments:
Post a Comment